LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS II MELALUI METODE
DISKUSI KELOMPOK DI SDN ........................ KECAMATAN......................................KABUPATEN.................................
Oleh:
SDN ....................................... KECAMATAN........................................
KABUPTEN..................................................
PROVINSI.................................
LEMBAR
PENGESAHAN
Karya
Tulis Ilmiah ini Disajikan :
“Untuk
Kenaikan Pangkat dan Golongan”
Dengan Judul :
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS II MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI SDN ........................ KECAMATAN......................................KABUPATEN.................................”
PENULISAN PTK
DISAHKAN PADA TANGGAL: ..........................................
Menyetujui:
Kepala
Sekolah
...............................................
NIP.
|
...................., 27 Okober , 2014
Penyusun
...................................................
NIP.
|
LEMBARAN PUBLIKASI
Judul : Peningkatan prestasi belajar siswa pada
pelajaran Bahasa Indonesia kelas II melalui metode diskusi kelompok di sdn .....................................................
Identitas Peneliti :
Nama
|
:
|
....................................
|
Nip
|
:
|
|
Tempat, Tanggal Lagir
|
:
|
Tangerang,
|
Tempat Mengajar
|
:
|
|
Jumlah Pembelajaran
|
:
|
2 Siklus
|
Tempat, Tanggal Pelaksanaan
|
:
|
..................................................................
|
Periode Pnelitian
|
:
|
Tanggal 16
Oktober 2014, dan
Tanggal 23
Oktober 2014.
|
........................., 28
Oktober 2014
Petugas Pustaka Peneliti
( ........................................ .) ..........................................
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melmpahkan rahmad-Nya, sehingga penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) Pembelajaran ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini, tentunya tidak
terlepas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.Oleh karena itu pada
kesempatan ini perlu saya sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu baik secara spiritual maupun material hingga terselesaikannya
laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pembaca untuk modal penulisan laporan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) bagi penulis di masa yang akan datang.
Peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
Bapak/Ibu Guru khususnya untuk bahan kajian dalam peningkatan pembelajaran dan
bagi dunia pendidikan umumnya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Pasuruan, Oktober 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR
PENGESAHAN................................................................................ ii
LEMBAR
PENGESAHAN…………………………………………………… iii
KATA
PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR
ISI ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan
Perbaikan......................................................................... 3
D. Manfaat
Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Model Diskusi............................................................ 5
B. Tujuan
Pemakaian Metode Diskusi ............................................ 6
C. Prosedur
Pemakaian Metode Diskusi ......................................... 6
D. Pemahaman
Konsep .................................................................... 7
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek
Penelitian ...................................................................... 9
B. Deskripsi
per Siklus ................................................................... 10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi
per Siklus ................................................................... 14
B. Pembahasan
dari Setiap Siklus ................................................... 15
BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan ................................................................................ 16
B. Saran Tindak Lanjut .................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 18
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Salah satu tugas guru adalah
mengajar, hal ini akan menyebabkan adanya tuntutan kepada setiap guru untuk
menjawab pertanyaa tentang bagaimana seharusnya mengajar? Dengan kata lain
setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi
mengajar jika guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara teknis.
Berbicara mengenai keberhasilan
dalam proses pembelajaran memang tidak ada habisnya, seorang guru yang sudah
berupaya dalam melaksanakan proses belajar mengajar semaksimal mungkin mulai
dari merencanakan pembelajaran sampai menilai hasil belajar terkadang tidak
mendapatkan hasil yang maksimal seperti yang diharapkan. Dalam proses
pembelajaran guru sering menemui masalah yaitu hasil belajar yang tidak sesuai
dengan tujuan yang diharapkan sehingga guru berupaya untuk memperbaiki kinerja
dengan cara memperbaiki pembelajarannya melalui Penelitian Tindakan Kelas
(Wardhani, 2005).
Berdasarkan pengalaman peneliti
dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II (mendeskripsikan
benda) menunjukkan bahwa tingkat penguasaan secara klasikal siswa hanya 40%,
hal tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan standar minimum yaitu 75%.
Sehubungan dengan masalah tersebut peneliti ingin meningkatkan prestasi
siswa-siswinya melalui kegiatan perbaikan pembelajaran.
Setiap guru pasti berharap anak
didiknya memperoleh hasil yang optimal dalam belajarnya, namun keadaannya
berbanding terbalik dengan yang diharapkan setelah melihat hasil ulangan siswa,
hal ini disebabkan oleh:
-
Siswa kurang
bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
-
Rendahnya tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
-
Siswa terlihat pasif
saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas.
Setelah kegiatan pembelajaran
selesai peneliti mengadakan diskusi dengan teman sejawat, hasil diskusi
peneliti dengan teman sejawat, maka diketahui faktor penyebab rendahnya tingkat
pemahaman siswa saat mendeskripsikan benda dalam pelajaran Bahasa Indonesia
antara lain:
-
Guru tidak pernah
memberikan umpan balik
-
Guru tidak pernah memberikan
dorongan semangat berupa pujian kepada siswa
-
Siswa tidak pernah
diberi kesempatan untuk bertanya
Terkait dengan melatar belakangi
pembahasan di atas, maka penulis memilih judul “Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas II melalui metode diskusi kelompok SDN Cileles Kecamatan Tigaraksa
Kabupaten Tangerang.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan penyebab masalah di
atas maka rumusan masalah dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
1.
Bagaimana penggunaan
metode diskusi dalam peningkatan pemahaman siswa kelas II SDN..................... pada
pelajaran Bahasa Indonesia?
2.
Apakah penggunaan
metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas II SDN..................... pada
pelajaran Bahasa Indonesia?
C.
Tujuan
Perbaikan
Dari tujuan perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi, tidak hanya untuk menyampaikan informasi
kepada para siswa, hal ini bertujuan untuk menyampaikan informasi antara lain
terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi para siswa untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
Keterampilan-keterampilan proses
yang dapat dikembangkan melalui metode diskusi antara lain, keterampilan
pengamatan, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan menafsirkan.
Dengan menggunakan metode diskusi,
penelitian ini bertujuan untuk:
-
Mengembangkan
keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan menyimpulkan pada diri siswa.
-
Mengembangkan sifat
positif terhadap sekolah. Para guru dan bidang studi yang dipelajari.
-
Mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah dan konsep diri (self concept) yang lebih positif.
-
Meningkatkan
keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.
D.
Manfaat
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil perbaikan pembelajaran
diharapkan ajan sangat bermanfaat bagi pengelolaan pembelajaran, khususnya guru
kelas II, yaitu penelitian tindakan kelas tentang peningkatan prestasi belajar
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak terutama:
1. Bagi
Kepala Sekolah
Penelitian ini akan dapat
bermanfaat untuk tambahan bekal pengalaman sebagai pedoman lebih lanjut dalam
mengambil kebijakan di sekolah dalam memberikan bimbingan mengajar kepada guru
kelas II dan pengembangan lebih lanjut.
2. Bagi
Guru
Hasil penelitian ini dapatnya
bermanfaat dalam menambah khasanah keilmuannya, sehingga semakin luas wawasan
kependidikan dan bertambah wawasan berfikir inovatif dan kreatif dalam
pendidikan ke depan. Terutama dalam memperkaya bekal berimprovisasi dalam
pembelajaran yang penuh kreatif yang pada akhirnya akan menyebangkan bagi anak
dalam pembelajaran lebih lanjut.
3. Bagi
Siswa
Metode diskusi kelompok ini dapat
memberi motivasi belajar yang lebih baik, lebih aktif falam belajar serta
memberikan pengalaman bagi siswa
4. Bagi
Sekolah
Memberikan
sumbangan yang baik bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan
pembelajara.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Metode Diskusi
Metode ini sering digunakan dalam
pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang didalamnya melibatkan beberapa
orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas atau permasalahan. Sering
pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan pendekatan
keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar yang dalam
pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang
harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Kegiatan
diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang
(8-12 peserta), kelompok besar (13-40 peserta) ataupun diskusi kelas.Diskusi
pada kelompok kecil lebih efektif disbanding dengan kelompok besar dan kelas.
Kegiatan diskusi dipimpin oleh seorang ketua atau moderator untuk mengatur
pembicaraan cara mencapai target.
Girlstrap dan martin (1975:15)
mengemukakan bahwa metode diskusi merupakan suatu kegiatan sejauh orang
membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat suatu topic atau
maslaah untuk mencari jawaban berdasarkan semua fakta yang memungkinkan.
Metode diskusi juga diartikan
sebagai suatu cara penguasaan isi pelajaran melalui wahana tukar pendapat
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh guna memecahkan suatu
masalah. (Depdikbud, 1986:19).
Berdasarkan uraian di atas, metode
diskusi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar mengajar yang
membicarakan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih,
dimana orang - orang yang berbicara memiliki perhatian yang sama terhadap topik
atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan sehingga mendapat berbagai alternative
jawaban terhadap topik atau maslah yang didiskusikan.
B.
Tujuan
Pemakaian Metode Diskusi
Tujuan pemakaian metode diskusi
adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan
keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan pada diri
siswa.
b. Mengembangkan
sikap positif terhadap sekolah, guru dan bidang studi yang dipelajari.
c. Mengembangkan
kemampuan memecahkan maslah dan konsep diri yang lebih positif.
d. Meningkatkan
keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.
e. Mengembangkan
sikap terhadap isu-isu.
C.
Prosedur
Pemakaian Metode Diskusi
Prosedur pemakaian metode diskusi
secara umum terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan sebelum pertemuan,
selama pertemuan dan setelah pertemuan.
a.
Tahapan
Sebelum Pertemuan
Kegiatan yang harus dilaksanakan pada tahapan ini
adalah:
1. Pemilihan
topic diskusi yaitu suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan topic
diskusi untuk melakukannya guru atau siswa menggunakan tujuan yang ingin dicapai
serta minat dan latar belakang siswa sebagai kriteria.
2. Membuat
rancangan garis besar diskusi yang akan dilaksanakan
3. Menentukan
diskusi yang akan dilaksanakan
4. Mengorganisasikan
para siswa dan informasi kelas sesuai dengan jenis diskusi
b.
Tahapan
Selama Pertemuan
Selama pertemuan diskusi dilaksanakan, kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh guru dan siswa adalah:
1. Guru
memberikan penjelasan tentang tujuan diskusi, topik diskusi dan kegiatan
diskusi yang akan dilakukan.
2. Para
siswa dan guru melaksanakan kegiatan diskusi
3. Pelaporan
dan penyimpulan hasil diskusi oleh siswa bersama guru
4. Pencatatan
hasil diskusi oleh siswa
c.
Tahapan
Setelah Pertemuan
1. Membuat
catatan tentagn gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan kesulitan yang timbul
selama diskusi.
2. Mengevaluasi
diskusi dari berbagai dimensi dan mengumpulkan evaluasi dari para siswa serta
lembaran komentar.
D.
Pemahaman
Konsep
Menurut Rosser (dalam Dahar,
1989:80), konsep adalah suatu Abstraksi yang mewakili satu kelas objek,
kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki atribut yang sama. Konsep
merupakan abstraksi yang berdasarkan pengalaman. Bell (1995) dalam Nono Sutarno
(2007) memberikan batasan konsep dalam dua dimensi.Dimensi pertama menyatakan
konsep sebagai kontruk mental dari seorang yang ditandai oleh satu atau lebih
kata menyatakan konsep khusus. Dimensi kedua menyatakan konsep sebagai
pengertian yang diterima secara social.Pendidikan di sekolah diarahkan untuk
belajar konsep dan struktur pengetahuan yang saling berhubungan menjadi
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang terorganisir.
Konsep juga dapat didefinisikan
dengan bermacam-macam rumusan yang berbeda dan tentunya antara definisi yang
satu dengan definisi yang lain tidak identic. Sebagai contoh: konsep adalah kumpulan stimulus (benda, peristiwa,
dll)yang mempunyai ciri sama.
Dari uraian tentang definisi konsep
tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menguasai konsep seseorang harus mampu
membedakan antara benda yang satu dengan benda yang lain, peristiwa yang satu
dengan yang lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Gagne (1984) kemampuan
membedakan merupakan prasyarat untuk mempelajari konsep.
Betapa pentingnya memahami konsep
bagi kita dapat dilihat dari dicantumkannya pemahaman dan penerapan konsep di
dalam setiap jenjang strata pendidikan.Seperti yang dikatakan oleh Briggs,
Gagne, dan Wagner (1988) konsep adalah kemampuan yang memungkinkan manusia
dapat berbuat sesuatu. Ini dapat
diartikan bahwa tanpa menguasai konsep bidang studi tertentu, manusia
tidak akan dapat berbuat banyak, dan mungkin kelangsungan hidupnya akan
terganggu.
BAB
III
PELAKSANAAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subjek
Penelitian
1. Lokasi
Penelitian
Tempat yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian adalah SDN........................... Kecamatan................ Kabupaten......................
2. Waktu
Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam
melaksanakan penelitian tindakan kelas ini selama 2 siklus, yaitu pada tanggal
16 Oktober 2014 (Siklus 1) dan 23 Oktober 2014 (Siklus 2).
3. Mata
Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah
Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan Mendeskripsikan benda, Kelas II Semester
I SDN........................ Tahun pelajaran 2014/2015.
4. Jumlah
Siswa
Jumlah siswa SDN................... Kelas II
berjumlah 25 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
5. Karakteristik
Siswa
Latar belakang ekonomi sebagian
besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu, pendidikan orang tua pada
aumumnya hanya sebatas lulus Sekolah Dasar (SD), hal ini mengakibatkan orang
tua menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada guru (sekolah).
B.
Deskripsi
Per Siklus
Kegiatan merancangkan
melaksanaknakan perbaikan pembelajaran melalui tindakan kelas ini dilaksanakan
2 siklus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dimana masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahapan yaitu: Planning (perencanaan), Acting (pelaksanaan),
Observing (pengamatan), dan Reflecting (refleksi). Keempat fase tersebut
merupakan satu siklus dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang digambarkan
dengan menggunakan spiral seperti gambar 3.1.
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan
Kelas Model Hopkins
Gambar 3.1 dapat terlihat bahwa
Pelaksanaan siklus dalam penelitian tindakan kelas ini dapat akan terus
berputar dan berlanjut hingga tujuan penelitian tercapai. Penelitian ini
dibatasi dalam 2 siklus dengan rincian siklus 1 merupakan siklus yang harus dilakukan
oleh peneliti. Siklus 2 dilakukan dengan asumsi apabila siklus 1 tidak
berhasil, maka akan diperbaiki pada siklus 2. Apabila pada siklus 1 sudah
berhasil, maka siklus 2 dilaksanakan sebagai pemantapan dari siklus
1.Pemantapan ini bertujuan sebagai penguatan hasil siklus 1.
Siklus
1
a.
Planning
(perencanaan)
-
Menyusun perbaikan
pembelajaran
-
Menyiapkan gambar
binatang
-
Menyusun instrument
observasi
-
Menyusun instrument
penelitian
b.
Acting
(pelaksanaan)
-
Siswa diajak menyanyi
lagu “Anjing Kecil”
-
Guru menanyakan
binatang yang dimiliki siswa dirumah
-
Guru memberikan contoh
mendeskripsikan benda, binatang atau tumbuhan.
-
Tiap-tiap kelompok
mendeskripsikan (membuat tebakan) benda, binatang atau tumbuhan secara rinci
berdasarkan ciri-cirinya.
-
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasilnya
-
Siswa mengerjakan
lembar kerja
-
Pembahasan lembar kerja
c.
Observasing
(observasi/pengamatan)
Hal yang diamati oleh peneliti saat
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung antara lain:
-
Pemahaman siswa tentang
mendeskripsikan benda
-
Keaktifan siswa dalam
diskusi kelompok
-
Kekompakkan siswa dalam
diskusi kelompok
-
Keseriusan siswa dalam
mengerjakan tugas
d.
Reflecting
(refleksi)
Refleksi dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siklus 1 telah dicapai
siswa sesuai harapan peneliti sehingga penelitian ini dapat dihentikan akat
tetapi peneliti menemukan bahwa:
-
Pemahaman siswa tentang
cara mendeskripsikan benda masih kurang
-
Keaktifan siswa masih
kurang
-
Keseriusan siswa dalam
mengerjakan tugas masih kurang
Oleh karena itu peneliti melakukan
PTK lagi pada siklus ke 2.
Siklus
2
a.
Planning
(perencanaan)
-
Menyusun Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP)
-
Menyiapkan gambar
binatang dan tumbuhan
-
Menyusun instrument
observasi
-
Menyusun instrument
penelitian
b.
Acting
(pelaksanaan)
-
Siswa diajak menyanyi
lagu “Lihat Kebunku”
-
Guru menanyakan
bmacam-macam bunga dan binatang yang dimiliki siswa
-
Siswa mengamati
macam-macam bunga dan binatang yang ada di lingkungan sekolah
-
Siswa mendeskripiskan
bunga yang dipegang guru
-
Guru membagi siswa
menjadi 9 kelompok
-
Tiap-tiap kelompok
mendeskripsikan benda, binatang dan tumbuhan yang telah diamati secara rinci
berdasarkan ciri-cirinya.
-
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasilnya di depan kelas
-
Siswa mengerjakan
lembar kerja
-
Pembahasan lembar kerja
c.
Observasing
(observasi/pengamatan)
Hal-hal yang diamati oleh peneliti
saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung antara lain:
-
Pemahaman siswa tentang
mendeskripsikan benda
-
Keaktifan siswa dalam
diskusi kelompok
-
Kekompakkan siswa dalam
diskusi kelompok
-
Keseriusan siswa dalam
mengerjakan tugas
d.
Reflecting
(refleksi)
Pada siklus 2 peneliti berharap
bahwa hasil yang telah dicapai oleh siswa sesuai harapan peneliti akan
melakukan penelitian sehingga penelitian dapat dihentikan karena siswa telah
berhasil:
-
Menguasai konsep
tentang cara mendeskripsikan benda
-
Menciptakan kekompakkan
dalam diskusi kelompok
-
Siswa sudah aktif dan
serius dalam mengerjakan tugas
-
Nilai rata-rata 82,2
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
per Siklus
Di bawah ini disajikan tabel yang
menggambarkan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II tentang
mendeskripsikan benda dan kemajuan yang dicapai dalam perbaikan pembelajaran
siklus 1 dan siklus 2.
No
|
Nama
Siswa
|
Nilai
sebelum perbaikan
|
Nilai
perbaikan siklus 1
|
Nilai
perbaikan siklus 2
|
1
|
MUHAMAD
RASYA
|
30
|
50
|
60
|
2
|
M.
NADZILA H. R
|
30
|
50
|
70
|
3
|
MULAN
APRILLIANTI
|
40
|
50
|
80
|
4
|
NARINDI
UTAMI
|
20
|
35
|
60
|
5
|
NURLITA
RAMAHANI
|
50
|
60
|
75
|
6
|
PUTRI
HABIBAH
|
50
|
50
|
80
|
7
|
RIKI
RIKARDO
|
55
|
65
|
80
|
8
|
SINTA
KOMALA SARI
|
45
|
50
|
80
|
9
|
SITI
NAZLATULLAILA
|
55
|
65
|
90
|
10
|
SITI
NURPALAH
|
45
|
45
|
75
|
11
|
SUPIANI
|
70
|
70
|
100
|
12
|
SURYA
|
70
|
75
|
100
|
13
|
TEGAR
FIRMANSYAH
|
35
|
40
|
60
|
14
|
YAHYA
ALDIYANSYAH
|
40
|
70
|
80
|
15
|
YUNENGSIH
|
40
|
60
|
70
|
16
|
ZEWICHA
NINGMAS
|
85
|
90
|
95
|
17
|
SALSA
PUTRI
|
40
|
70
|
70
|
18
|
AZRUL
KHUZAIM
|
45
|
45
|
75
|
19
|
KHALASHA
NURYADI
|
50
|
60
|
80
|
20
|
REY
NUR KHIDAYAT
|
70
|
70
|
100
|
21
|
NUR
MUAMAD ROYAN B
|
35
|
40
|
60
|
22
|
AZAHRI
SETIAWAN P
|
40
|
70
|
80
|
23
|
SYAHRA
AZMINAFRIZIAH
|
40
|
60
|
70
|
24
|
SITI
NUR KHALIPAH
|
85
|
90
|
95
|
25
|
M.
KAMALUZIN
|
40
|
70
|
70
|
|
Jumlah
|
1205
|
1500
|
1955
|
|
Rata-rata
|
48,2
|
60
|
78,2
|
Pada tabel di atas diketahui bahwa
nilai rata-rata sebelum perbaikan 48,2 berarti masih jauh dari hasil yang
diharapkan. Dengan kata lain penelitian belum berhasil dalam melaksanakan
pembelajarannya di kelas, oleh karena ini peneliti mengadakan penelitian di
kelasnya dengan bantuan teman sejawat kemudian melaksanakan perbaikan pada
siklus 1 sudah ada peningkatan dengan nilai rata-rata 60. Namun dengan nilai
rata-rata itu masih dirasakan bagi peneliti belum memuaskan karena masih ada
beberapa siswa yang nilaianya dibawah KKM. Karena peneliti melakukan perbaikan
pembelajaran lagi pada siklus 2 sudah lebih banyak mengalami peningkatan pada
siklus 1 dan nilai rata-rata 78,2.
B.
Pembahasan
Setiap Siklus
Dari tabel tersebut dapat diketahui
sebelum perbaikan pembelajaran nilai siswa sangat rendah dengan nilai 48,2
setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 nilai rata-rata meningkat
menjadi 60 tetapi peneliti masih ingin nilai yang lebih baik lagi yang sesuai
dengan harapan. Akhirnya peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus
2 dan dari siklus 2 ini diperoleh nilai jauh diatas standart dan sesuai, dengan
nilai rata-rata 78,2, maka peneliti segera menghentikan penelitiannya.
Peningkatan hasil belajar mulai
dari sebelum perbaikan, peningkatan pada siklus 1 dan perbaikan pada siklus 2
tidak lepas dari bantuan teman sejawat yang telah memberi bimbingan sehingga
peneliti menggunaka strategi pembelajaran yang diaplikasi dengan kehidupan
sehari-hari dan menggunakan metode diskusi serta memberikan kesempatan bertanya
kepada siswa, dengan demikian siswa lebih mudah untuk memahami materi yang
diajarkan.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 siklus, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:
a. Dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang diaplikasikan dengan kehidupan
sehari-hari dapat memudahkan siswa untuk memahami dan menerima materi yang
diajarkan.
b. Dengan
metode diskusi kelompok siswa lebih bersemangat dan dapat berperan aktif dalam
kelas
c. Penggunaan
system PAKEM dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa
merasa senang terhadap pelajaran yang kaitannya dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran.
5.2
Saran
Untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran hendaknya
guru harus mampu memilih dan menerapkan strategi mengajar yang tepat dan
menyenangkan agar siswa lebih tertarik sehingga pelajaran akan mudah diserap
dan dipahami dengan baik dan yang lebih penting tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Girlstrap dan
martin.(1975). Metide Pembelajaran.
Boston: Allyn & Bacon
Lorong, Jhonny dan Asy
Ari. 2003. Bahasa Indonesia Bahasaku 2a.
Semarang: Aneka Ilmu
Mudjiono.(1986). Kapita Selekta Metode-metode Mengajar.
Jakarta: Depdikbud.
Sutarno, nano.(2007) Pengertian Pemahaman Konsep. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Rosser.91989). Pemahaman Konsep. Boston: Allyn &
Bacon.
Tim Komunikatif.
(2002). Aku Bangga Bahasa Indonesia 2a.
Semarang:Aneka Ilmu.
Lampiran 1
RENCANA
PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Jum’at, 16 Oktober
2014
A.
STANDAR
KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa
informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.
B.
KOMPETENSI
DASAR
Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di
sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam menggunakan kalimat yang mudah dipahami
orang lain.
C.
INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang
teman kemudian ditebak.
D.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Siswa dapat mendeskripsikan benda.
E.
TUJUAN
PERBAIKAN
1. Siswa
mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2. Siswa
dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.
F.
MATERI
POKOK
Mendeskripsikan benda
G.
METODE
PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya
jawab
3. Diskusi
kelompok
4. Penugasan
H.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
a. Kegiatan
Awal (15 menit)
1. Guru
mengucapkan salam.
2. Guru
mengkondisikan siswa untuk melakukan diskusi.
3. Guru
melakukan Tanya jawab dengan siswa.
“Bentukku bulat, dalam tubuhku banyak bijinya, kalau
dibelah warnaku merah dan banyak airnya, siapakah aku?”
b. Kegiatan
Inti (45 menit)
1. Tiap
kelompok diajak keluar mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah
2. Dengan
membaca petunjuk LKS siswa melakukan diskusi dan pengamatan
3. Tiap
kelompok mendiskusikan ciri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci dengan
kalimat runtut
4. Siswa
menuliskan hasil diskusi pada lembar pengamatan
5. Perwakilan
kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas
6. Guru
memberikan tes akhir siklus 1
c. Kegiatan
Akhir (10 menit)
1. Guru
melakukan evaluasi dan refleksi
2. Tindak
lanjut (pemberian PR).
I.
SUMBER
DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber
1. Harianto,
2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.
2. Buku
lain yang relevan dengan materi.
3. Kurikulum
KTSP kelas II
b. Media
Pembelajaran
-
Gambar poster hewan
J.
PENILAIAN
1. Awal : -
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan.
3. `Akhir
: Tes tulis (terlampir)
Teman
Sejawat
……………………………
NIP.
|
............, 16 Oktober 2014
Guru
Kelas
......................................
NIP
|
Lampiran 2
RENCANA
PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Jum’at, 16
Oktober 201
A.
STANDAR
KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa
informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.
B.
KOMPETENSI
DASAR
Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di
sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam menggunakan kalimat yang mudah dipahami
orang lain.
C.
INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang
teman kemudian ditebak.
D.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Siswa dapat mendeskripsikan benda.
E.
TUJUAN
PERBAIKAN
1. Siswa
mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2. Siswa
dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.
F.
MATERI
POKOK
Mendeskripsikan benda
G.
METODE
PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya
jawab
3. Diskusi
kelompok
4. Penugasan
H.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
a. Kegiatan
Awal (15 menit)
1. Guru
mengucapkan salam.
2. Siswa
diajak menyanyikan lagu “Kucingku”
b. Kegiatan
Inti (45 menit)
1. Siswa
diajak keluar untuk mengamati macam-macam benda dan binatang yang ada di
lingkungan sekolah.
2. Siswa
mendeskripsikan binatang yang dilihat dilingkungan sekolah.
3. Guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok
4. Tiap-tiap
kelompok mendeskripsikan benda dan tumbuhan atau binatang yang telah diamati
secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.
5. Perwakilan
kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
6. Siswa
mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
c. Kegiatan
Akhir (10 menit)
1. Guru
melakukan refleksi tentang proses dan hasil kegiatan pembelajaran
2. Tindak
lanjut (pemberian PR).
3. Guru
menutup pelajaran dengan salam
I.
SUMBER
DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber
1. Harianto,
2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.
2. Buku
lain yang relevan dengan materi.
3. Kurikulum
KTSP kelas II
b. Media
Pembelajaran
-
Gambar poster hewan
-
Gambar poster tumbuh-tumbuhan
J.
PENILAIAN
4. Awal : -
5. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan dan memberikan
tanggapan.
6. Akhir
: Tes tulis (terlampir)
Teman
Sejawat
……………………………
NIP.
|
....................., 16 Oktober 2014
Guru
Kelas
......................................
NIP..
|